Mari kita kembali melihat kilas balik apa saja yang telah
kita lalui bersama walaupun dalam keadaan diam menyelimuti aku dan dirimu.
Sebelumnya tak ada yang menyelimuti hati ku dengan sebuah
rasa yang berbeda terhadapmu. Dengan kata lain aku tak merasakan perasaan ini. Tapi
dengan berjalannya waktu ternyata rasa itu muncul dengan keindahan dirimu yang
terus .
Kita sudah bersama satu kelas selama dua tahun, dan pada
saat aku menginjak kelas 2 smp semester 2 itu adalah awalnya, semua berawal
dari sana. Jika aku boleh jujur apa yang membuatku tertarik padamu adalah pada
sebuah garis bibirmu. Garis bibrmu yang selalu tersenyum. Karena itu aku selalu
memperhatikanmu.
Saat kelas 3 smp kita kembali dalam kelas yang sama
betapa senang diriku. Dan rasaku tetap sama, menyukaimu. Hari-hariku begitu
berwarna.
Waktu-waktu kian berlalu dan kini kita akan memasuki
suatu tempat atau waktu untuk berpisah. Pada awalnya aku mengira akan berpisah
jauh darimu, maka aku berencana untuk memberikan sesuatu untukmu. Tapi…
syukurlah kita masih berada dalam satu sekolahan.
Kelas kita bertingkat, kelasmu lantai satu, sedang
kelasku lantai dua, atas bawah. Awal pendaftaran kita berbincang sebentar
mengenai jurusan yang akan diambil masing-masing. Kamu pernah bilang jika kamu
ingin masuk di kelas IPA, wah aku senang sekali bisa sama minat denganmu, saat
itu kita sedang menjalani tes masuk jurusan. Aku berharap bisa satu kelas
bersamamu.
Namun…. Ekspektasiku salah ternyata kamu masuk jurusan
lain dari jurusan yang kamu pilih, rasanya beda tidak satu kelas denganmu.
Lalu suatu saat aku ingin ungkapkan segala yang telah aku
pendam. Aku memberimu sebuah video yang menyatakan perasaanku…
Ya…..
Aku berharap kamu mau menerima rasaku itu, tapi tidak
demikian. Kini rasaku telah berada di ujung jalannya, terimakasih atas semuanya
walaupun hanya sebentar. Aku tak menyesal telah menyukaimu, dan aku tidak
menyesal telah berjumpa denganmu. Mari kita saling menjaga diri kita untuk
sosok misterius yang akan menjadi sahabt surga kita masing-masing, jagalah
dirimu untuk jodohmu kelak, percayalah jodohmu sekarang juga menjaga diri untuk
dirimu.
Thanks to : Tegar Iman Setiawan